ANALISIS
MENGENAI BUKU SENI TARI TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Pada
mata pelajaran seni budaya (khususnya seni tari) bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami
konsep dan pentingnya seni budaya
2. Menampilkan
sikap apresiasi terhadap seni budaya
3. Menampilkan
kreatifitas melalui seni budaya
4. Menampilkan
peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global
Ruang lingkup yang
terdapat pada mata pelajaran seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan
olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
mata pelajaran Seni Tari pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah
sebagai berikut:
Standar Kompetensi
|
Kompetensi Dasar
|
2.
Mengekspresikan
diri melalui karya seni tari
|
1.2 Memeragakan tari tunggal daerah setempat
|
4. Mengekspresikan diri melalui karya seni tari
|
1.2 Memeragakan tari tunggal dan berpasangan / kelompok daerah setempat
|
1. Analisis
Standar Kompetensi 1
Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi mata pelajaran seni
tari yang pertama adalah Mengapresiasi karya seni tari. Materi pada buku Seni
Tari terbitan Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional sudah sesuai
dengan Standar Kompetensi tersebut.
Isi
pada Bab I dan Bab III adalah pengidentifikasian jenis dan bentuk tari tunggal
dan berpasangan serta keunikan bentuk tari tunggal dan berpasangan daerah.
Dalam proses pembelajaran, materi tersebut diberikan dengan tujuan :
1. Siswa
mampu menunjukkan jenis dan bentuk tari tunggal/berpasangan daerah setempat
2. Siswa
mampu mengapresiasi keunikan tari tunggal/berpasangan daerah
Kedua
tujuan tersebut sudah mencakup Kompetensi Dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yaitu:
1.
Mengidentifikasi jenis karya seni tari
tunggal/berpasangan daerah setempat
2. Menampilkan
sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari tunggal/berpasangan daerah
setempat
Dalam
Bab I, dijelaskan jenis tari yaitu tari tradisional yang meliputi tari primitif
dan tari klasik serta tari kreasi baru. Selain itu juga didefinisikan beberapa
contoh tarian tunggal antara lain Tari Kebyar Duduk, Tari Klana Topeng dan Tari
Merak. Sedangkan pada Bab III dijelaskan hal-hal yang perlu dperhatikan dalam
tari berpasangan dan beberapa gambar dan pendefinisian contoh tari berpasangan
seperti tari jaipongan; tari maengket; dan tari oleg tambulilingan.
2. Analisis
Standar Kompetensi II
Pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Standar Kompetensi mata pelajaran seni
tari yang kedua adalah Mengespresikan diri melalui karya seni tari. Hal ini
sesuai dengan point pada buku Seni Tari yaitu pengeksplorasian tari tunggal.
Jadi siswa diajar menari salah satu tarian daerahnya. Siswa diajak
mengapresiasi seni tari melalui praktek.
Tujuan
pembelajaran dalam buku tersebut adalah:
1. Siswa
mampu melakukan eksplorasi pola lantai gerak tari tunggal/berpasangan daerah
2. Siswa
mampu memperagakan karya tari daerah
Kedua
tujuan tersebut sesuai dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran seni tari pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu:
1. Mengeksplorasi
pola lantai gerak tari tunggal/berpasangan daerah setempat
2. Memeragakan
tari tunggal/berpasangan daerah setempat
Pada
Bab IV dijelaskan pendefinisian ruang untuk menari, jumlah penari, gerak tari
dan keindahan bentuk pola lantai. Dalam buku tersebut terdapat pendiskripsian
tari melalui tulisan dan gambar sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Pada
dasarnya materi yang ada sudah sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kini hanya bergantung pada cara
guru menyampaikan materi pada siswanya sehingga materi bisa mudah dipahami. Hal
ini akan sulit dicapai bila guru tidak kreatif dalam menyampaikan materi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar